31 Januari 2008

Dewi Persik dan OSIS (ojo senggol iki susu)

Beberapa hari belakangan, saya di 'geli' kan dengan tayangan infotainment yang menyajikan sesuatu yang membuat saya sebagai seorang wanita dibikin malu, geli dan gemas. Betapa tidak, tayangan tersebut menyajikan (yang secara sengaja atau tidak sengaja terekam kamera), seorang biduan dangdut, Dewi Persik, dengan pakaian seronoknya (sekali lagi) entah sengaja atau tidak, dipegang bagian (maaf) atas payudaranya oleh tangan usil (entah tangan siapa). Dan karena kaget, Dewi Persik marah dan akhirnya sang biduan pun menonjok orang itu dengan pukulan sangat telak...
Wah, hebaaat... asli, saya kaget bercampur bengong. Mengingat masih hangatnya status janda yang di sandang Dewi Persik. Dan, yang menjadi penyebab perceraian justru masalah baju yang terlalu terbuka. Saiful Jamil, mantan suami Dewi, memang sangat tidak setuju apabila istrinya memakai baju terlalu seksi, apalagi dilihat oleh banyak orang. Sebagai seorang suami, sangat wajar untuk turut menjaga kehormatan istri.
Ketakutan Saiful Jamil sekarang terbukti dengan kasus 'senggol susu' itu. Sebagai seorang wanita, saya marah. Pelecehan itu namanya. Tapi, orang tidak akan berbuat sak geleme dewe kalo tidak ada media nya. Udah tau sering berada di antara orang banyak, mbok ya jangan 'ngligo' (bahasa jawa = telanjang dada), sehingga dengan gampang orang gemas ingin mencolek.
Saya tidak menyalahkan siapa-siapa, termasuk Dewi Persik. Mungkin, dia harus berpakaian seperti itu kalo memang mau dapet rezeki. Dan juga, tidak menyalahkan pelaku pencolekan tersebut. Wong cemepak (tersedia) kok, ya dicolek. Namanya juga manusia normal.
Yang membuat saya senang dalam adegan tersebut adalah : ketika si Dewi nonjok. Hebaaat... saya sendiri sudah lama ingin melakukan itu (nonjok orang). Tapi gak pernah kesampean. Apalagi yang ditonjok adalah orang laki-laki. Sekali lagi saya salut atas keberanian Dewi Persik melakukan adegan tersebut.
Suatu saat, jika saya berkesempatan ketemu dengan Dewi Persik, saya ingin konsultasi gimana caranya ngumpulin nyali sehingga bisa berlaku demikian. Dan terus terang, tindakan tersebut saya dukung. Apa salah kalo seseorang berbuat kekerasan, hanya semata untuk membela diri?. Dewi Persik, sebagai seorang publik figur, tidak seharusnya melakukan tindakan tersebut. Tetapi, siapapun akan bersikap sama dengan dia kalo harga dirinya di lecehkan.
Dalam Al Qur'an, ada ayat yang menyatakan "yudniina jalaabiibihinna", artinya kurang lebih adalah : "ulurkan jilbabmu (wahai para wanita)". Pada dasarnya, Islam telah mengajarkan sesuatu yang benar, tinggal kita sebagai manusia, bisa menerapkan aturan itu atau tidak, dalam kehidupan sehari-hari. Semuanya kembali kepada pribadi masing-masing tentunya...