23 Juli 2008

Starting to busy again

Well, segala sesuatu harus dimulai dengan niat. Dan, niat akan terwujud apabila ada keinginan untuk berbuat. Memang betul, hidup adalah perbuatan...
Setelah melewati masa liburan, saya harus kembali lagi memulai kesibukan dengan penuh semangat tentunya. Saya juga menata life mapping untuk ke depan, yang berdasarkan pengalaman sebelumnya dengan merujuk pada skala prioritas. Hal-hal apa saja yang harus di kerjakan lebih dulu dan mana yang bisa dikerjakan nanti.
My first busy is starting to assist one American Moslem lady who want to learn Arabic and Qur'an in this boarding school (my husband school). Actually, she has everything what people want in this life ; a good carrier, a complete family, big salary and many job experience, studies etc. Oneday, she told me : "happines, I want to get happiness?". Eh?... Dia bilang, "sesungguhnya kebahagiaan itu tidak dapat diukur dengan kepuasan, karena secara manusiawi, orang tidak akan pernah puas selama masih hidup di dunia ini".
Ya, benar. Semakin banyak yang kita cari akan semakin banyak ketidakpuasan yang kita dapatkan. Dan semakin banyak yang kita dapatkan, semakin banyak kepuasan yang akan kita cari.
Suatu hari ditengah waktu liburan kemarin, saya dinasehati oleh teman suami saya. "Udaaah... mau ngapain lagi?, kalo diturutin terus mah nggak rapi-rapi tu kerjaan. Jangan sampai kelupaan hal yang penting, perhatiin anak dan jaga kesehatan. Dan jangan dijadikan alasan kalo kerja itu nyari berkah nya"... Saya pun berkesimpulan, apa salahnya kalo kita bisa mencapai sesuatu, kemudian kita nikmati apa yang sudah kita dapatkan. Yang dinikmati adalah bukan saja hasil yang sudah tercapai, tapi keseimbangan hidup. Lha terus, nek ngoyo terus, mengko ora entuk sing penak-penak, malah awak loro kabeh, hehe.
Saya sedang mencoba untuk lebih santai dalam hidup ini. Hal-hal yang harus saya kerjakan, tidak usah dipikirkan, just learning by doing saja. Dan beberapa rencana, tidak usah saya targetkan, malahan nanti akan bikin stress kalo target tidak tercapai. Semoga saya bisa...

14 Juli 2008

Misteri Ilahi

Setelah melalui perjalanan panjang, berlibur bersama anak-anak, akhirnya saya kembali ke rumah dengan selamat. Alhamdulillah...
Yang saya rasakan saat ini adalah capek, lelah dan badan pegal-pegal. Tapi, saya juga merasakan penyegaran kembali, alias re-freshing. Selama perjalanan, banyak sekali yang saya dapatkan, saya renungkan dan saya rasakan. Dan saya menikmati semua itu.
Hidup ini memang harus selalu dinikmati. Walaupun proses untuk mencapai kenikmatan itu sangatlah rumit dan berliku. Setiap orang tidak akan sama, ada yang ringan ada pula yang berat. Tergantung me-manage nya saja.
Betapa Allah telah menciptakan bumi beserta isinya dengan penuh hikmah yang terkandung di dalamnya. Hikmah itu bagaikan misteri yang tidak bisa ditebak. Coba saja, begitu banyak hutan, gunung, sawah, laut, sungai, jalanan, manusia... Semua dapat "berdiri" pada posisi nya. Dan semua sudah di atur agar tidak saling berbenturan satu sama lain. Subhanallah. Bisa saja gunung yang menjulang tinggi tiba-tiba roboh menimpa jalanan atau air laut tumpah ke hutan... Semua itu merupakan misteri Ilahi. Maka, apabila tidak pernah mau bersyukur, itu berarti mengingkari nikmat Allah.
Selama perjalanan, di setiap kota yang saya singgahi, saya perhatikan orang-orang berlalu lalang melakukan aktifitasnya. Masing-masing punya kesibukan, maksud dan tujuan. Tukang becak, supir angkot, tukang parkir, eksekutif muda, pegawai pemerintahan, pelaku bisnis, mereka mempunyai tujuan dan maksud untuk hidup yang harus dipertanggungjawabkan. Di dunia, mereka bertanggungjawab kepada keluarganya, anak dan istrinya. Dan di akherat kelak, mereka harus bertanggungjawab terhadap sang pencipta. Tujuan hidup mereka adalah semata mata hanya agar bagaimana bisa bermanfaat bagi sesama.
Dan semua itu juga merupakan misteri Ilahi, ada yang memang diciptakan menjadi orang baik sehingga menjadi baik, dan ada pula yang ingin baik tapi melalui jalan yang tidak baik. Mengapa ada Dokter, Polisi, Guru?. Karena mereka sudah tau bagaimana menjadi baik dan bagaimana memanfaatkan hidup mereka agar menjadi baik. Dan mengapa juga ada pencuri, perampok, koruptor?. Karena mereka sebenarnya ingin menjadi baik hanya saja jalan yang mereka lalui tidak baik. Sekali lagi, misteri Ilahi yang bicara.
Orang yang paling bahagia di dunia ini, belum tentu mempunyai semua yang terbaik. Mereka hanya berusaha untuk meraih apa yang di inginkan agar menjadi yang terbaik.

01 Juli 2008

Libur 'tlah tiba

Sebenarnya, liburan ini ditujukan kepada anak-anak yang sedang sekolah, baik TK, SD, SMP, SMA dsb. Berhubung 'pasukan tempur' saya adalah anak sekolahan semua, jadi mau nggak mau, saya sebagai 'induk semang' nya harus ikut menikmati liburan. Secara kerjaan saya juga selalu berhubungan dengan urusan 'berlibur'. Bahkan menurut saya "work is only for people who don't know how to play golf"... Asyiiikkk.
Setiap liburan tiba, saya tidak pernah merencanakan sebelumnya kemana tujuan untuk berlibur. Karena, anak-anak masih kecil-kecil, takutnya kalau direncanakan, malah pas hari H nya mereka nagih dan sedangkan diantara mereka, salah satunya ada yang kena sakit. Jadi, ya to the point aja, kemana mau pergi, ya jalan saja. Yang penting jalan.
Dan setiap liburan dengan anak-anak, saya sengaja tidak membawa pengasuh maupun asisten rumah tangga. Hayo aja, dengan kondisi 4 anak (harusnya 5, tapi yang sulung sedang menuntut ilmu di luar kota), saya kerjakan sendiri dari mulai packing pakaian sampai menyiapkan segala macam konsumsi, perlengkapan 'spesial bocah' seperti susu, botol, diapers, mainan. Disini seni nya. Bahkan, saya menguasai beberapa trik, sehingga seandainya mereka rewel karena boring di jalan, bisa aman terkendali. Salah satunya, saya sengaja menyimpan mainan mereka di tas saya, dan mengeluarkannya satu persatu. Kalo sudah bosen dengan satu mainan, akan saya keluarkan mainan lainnya, dan begitu seterusnya. Tidak lupa, bantal dan selimut adalah hal yang paling penting dan tidak boleh ketinggalan dalam kamus liburan anak-anak saya. Selanjutnya, biarkan saja mereka bermain ala dunia nya selama berada di mobil, jangan dilarang. Ntar juga capek sendiri.
Memang, kondisinya akan seperti kapal pecah, selalu berantakan dan ribut. Berantem adalah hal yang biasa. Dengan begitu, masing-masing anak dapat belajar mencari solusi, mengalah, bekerjasama dan menyelesaikan masalah, sehingga bisa mencerdaskan emosi. Karena saya sudah terbiasa dengan anak banyak, jadi kondisi-kondisi ramai begitu saya nikmati saja.
Liburan kali ini, Insya Allah direncanakan menuju ke Jawa dan Bali. Selain berlibur, kebetulan saya ada kerjaan di Bali untuk beberapa waktu. Saya hanya mengajak 1 anak saya ke Bali. Karena, saya akan banyak kerjanya daripada berliburnya. Biar saja anak saya ikut menikmati dan menyaksikan apa yang akan dikerjakan oleh mamanya.
Biarkan saja anak-anak menikmati apa yang sedang terjadi pada masanya. Bermain, bermain dan bermain yang kemudian akan timbul suatu pelajaran yang tidak akan mereka dapatkan di sekolah. Kenalkan anak-anak pada alam, agar dapat menghargai ciptaan Allah. Ajarkan kepada mereka berhitung agar terbiasa berfikir logis dan biarkan anak berinteraksi dengan orang lain agar terbentuk sikap sportif.