21 Desember 2009

Shopaholic

Suatu hari saya membaca iklan di salah satu koran nasional tentang "Midnight Sale". Awalnya saya nggak faham apaan sih itu?. Ternyata, belakangan ini banyak pusat-pusat perbelanjaan memberlakukan program tersebut. Midnight sale is the shopping activities carried out by one of the shopping center in the mid of night (when normally the activities of community life is finished). Tujuannya macam-macam, bisa untuk sekedar meramaikan 'malam tertentu', atau memang mall tersebut sedang mengadakan cuci gudang, atau bisa jadi para pegawai mall itu siangnya pada minum kopi sehingga malemnya nggak pada bisa tidur (heheee, ngarang).

Apapun itu, yang jelas adalah kegiatan menghabiskan duit (bagi yang berduit). Dan bagi yang enggak punya duit, bisa sekedar untuk berkunjung, cuci mata, jalan-jalan saingan sama kalong...

Berbelanja itu nggak dilarang kok, asal jangan sampai 'gila belanja' atau bahasa kerennya "Shopaholic". Dalam kamus Oxford, Shopaholic ; a person who enjoy shopping very much and spends too much time or money doing it. Atau, Aholic ; liking something very much and unable to stop doing or using it. Identitas Shopaholic itu seperti pada kecanduan belanja tanpa mampu menghentikan.

Orang yang mengalami "Aholic" terhadap "Shop", membuat dirinya tidak akan tentram kalau sehari saja tidak belanja sesuatu. Tapi, tidak setiap orang yang sedang belanja banyak bisa disebut "Shopaholic". Bisa jadi orang itu seorang ibu dengan 5 anak (seperti saya, ehheheee) dan belanja sekali sebulan atau seorang panitia acara makan-makan di kelurahan.

Anehnya, penyakit "gila" jenis ini justru kerap dikagumi orang. Masyarakat lebih memilih berdecak kagum menyaksikan seorang wanita yang sebentar-sebentar pergi ke mall atau pusat perbelanjaan dan pulangnya membawa berbagai barang dengan jenis ukuran kantong belanja dari berbagai merek. Padahal, barang-barang itu seringkali hanya menjadi sampah di rumah.

Dalam Al Qur'an QS. Al Isra' ayat 27 disebutkan "sesungguhnya orang-orang yang mubadzir itu merupakan temannya setan, sedangkan setan kepada Tuhan bersikap kafir". Ayat tersebut menegaskan bahwa seseorang yang berteman dengan setan akan jatuh pada kekafiran. Maka, "Shopaholic" masuk dalam kategori "kafir nikmat". Rezeki berlimpah yang dititipkan ALLAH semestinya di obral guna memperbanyak amal.

Semoga kita dijauhkan dari segala ke-kufuran.