Setiap lebaran tiba, harusnya semua umat Islam menyambutnya dengan suka cita. Tapi, sepertinya tidak buat saya. Well, secara saya juga harus senang karena lebaran merupakan hari kemenangan setelah berpuasa sebulan penuh menahan segala hawa nafsu (kecuali nafsu belanja kaleee… hehe). Maka, sepantasnyalah kita menyambut lebaran dengan hati yang damai dan lapang.
Setiap menjelang lebaran tiba, saya dihantui rasa cemas, takut, was-was yang tak berkesudahan. Tapi, namanya juga hantu, bisanya hanya nakut-nakutin thok. Setelah dihadapi dan dilawan serta dijalani, rasanya nikmat-nikmat aja siiih… Syaratnya : hadapi dengan senyuman semua yang terjadi, biar terjadi. Hadapi dengan tenang jiwa, semua akan baik-baik saja.
Lebaran tahun ini, untuk kesekian kalinya saya harus mengurus dan menghadapi beberapa hal yang sangat nikmat…
Yang akan terjadi,
Mudiknya para ART (Asisten Rumah Tangga). Waaaooow… itu merupakan hal utama yang paling ‘menyeramkan’ secara saya ‘beranggota’ banyak. Ngebayangin ke pasar, masak, nyiapin makanan, nyuci piring, nyuci baju, nyetrika, beres-beres rumah dan lain-lain yang kesemuanya itu harus saya lakukan seorang diri… Juga momong dan ngurusi para kurcaci yang lagi sedeng-sedengnya ngglataaak. Nikmat ya….
Mudiknya para ART (Asisten Rumah Tangga). Waaaooow… itu merupakan hal utama yang paling ‘menyeramkan’ secara saya ‘beranggota’ banyak. Ngebayangin ke pasar, masak, nyiapin makanan, nyuci piring, nyuci baju, nyetrika, beres-beres rumah dan lain-lain yang kesemuanya itu harus saya lakukan seorang diri… Juga momong dan ngurusi para kurcaci yang lagi sedeng-sedengnya ngglataaak. Nikmat ya….
Kemudian,
Ketidakpastian apakah para pasukan ART akan come back again or not. Eing ing eeeng… Syukur-syukur mereka pada mau balik, jadi saya nggak repot ngajarin dari awal lagi apa tugas-tugasnya. KALO NGGAK BALIK???... “ya nyari lagi, masih banyak kok”, begitu komentar suami saya. Ehm, bapak-bapak yang terhormat, please deh…
Ketidakpastian apakah para pasukan ART akan come back again or not. Eing ing eeeng… Syukur-syukur mereka pada mau balik, jadi saya nggak repot ngajarin dari awal lagi apa tugas-tugasnya. KALO NGGAK BALIK???... “ya nyari lagi, masih banyak kok”, begitu komentar suami saya. Ehm, bapak-bapak yang terhormat, please deh…
Selanjutnya,
Ketika mudik, harus menyiapkan segalanya secara well done milik segenap “pasukan tempur”, hehehe… Nyimpen barang-barang berharga yang akan ditinggal dengan baik, daaan… yang paling heboh adalah : JRENG, nyiapin segala perlengkapan, baju-baju, susu, mainan, konsumsi dll untuk di perjalanan, baik pra maupun pasca keberangkatan mudik.
Ketika mudik, harus menyiapkan segalanya secara well done milik segenap “pasukan tempur”, hehehe… Nyimpen barang-barang berharga yang akan ditinggal dengan baik, daaan… yang paling heboh adalah : JRENG, nyiapin segala perlengkapan, baju-baju, susu, mainan, konsumsi dll untuk di perjalanan, baik pra maupun pasca keberangkatan mudik.
Akhirnya,
Begitulah nasib saya yang HARUS saya nikmati. Karena apapun yang saya jalani, tidak lebih hanya mencari ridho-NYA
Begitulah nasib saya yang HARUS saya nikmati. Karena apapun yang saya jalani, tidak lebih hanya mencari ridho-NYA
Well,
Genggam tanganku erat, kuyakin kita bisa, melewati hari ini dengan senyuman. Dan jangan pernah kau lupakan, hidup hanya sebuah rencana yang tak akan pernah bisa terulang….
Genggam tanganku erat, kuyakin kita bisa, melewati hari ini dengan senyuman. Dan jangan pernah kau lupakan, hidup hanya sebuah rencana yang tak akan pernah bisa terulang….