07 Januari 2009

Janji-MU

Sejak seminggu lalu saya meninggalkan Metropolitan, menemani 'lelaki kecil' saya ber Idul Qurban di Gontor. Alhamdulillah, dia tampak semakin dewasa dan 'beda', membuat saya semakin yakin bahwa kedewasaan tumbuh dari 'how to learn', not 'how to feel'...
Mungkin karena jenuh dengan kehidupan kota besar, saya sangat menikmati hari-hari di desa nun jauh dari keriuhan kota. Dan yang paling saya rindukan di Gontor ini adalah, dapat bertemu dengan para 'orang berilmu' yang nasehatnya dapat 'menampar' saya hingga tersadar bahwa sebenarnya I am NOTHING...
Suatu sore, di tengah rintik gerimis yang menyapa bumi, di teras rumah di pojok desa, saya mendapat 'belaian' dari seorang kiai kharismatik. Tentang sebuah makna dari ayat INNA MA'A AL 'USRI YUSROO. Ternyata, selama ini persepsi saya salah yang memaknai kata "MA'A" dengan arti "SETELAH". Dan bahwa ternyata yang benar adalah "DENGAN atau BERSAMA". Iiih merinding saya!. Itu berarti Allah TELAH menjanjikan bahwa BERSAMA/DENGAN KESULITAN, ADA KEMUDAHAN.
Jadi?, mengapa dalam hidup ini kita harus cemas?, harus takut?. Lha wong janji Allah sudah JELAS dan PASTI ditepati. Mengapa kita harus cemas ketika tertimpa masalah?, mengapa kita mesti takut menghadapi hidup?, mengapa kita bersedih ketika tertimpa musibah?. Seolah-olah DIA tidak ada di dekat kita, sepertinya nafas NYA tidak hadir di nafas kita...
Memang, saya ini masih BELUM terlalu KUAT menerima&menghadapi ujian NYA. Saya hanyalah seorang yang sangat biasa, yang masih sering mengeluh, tidak pandai bersyukur dan selalu merasa kurang. Padahal, bila orang merasa kecil dan gagal mencari kebahagiaan, itu bukan karena ia tidak menemukannya, tetapi karena tidak berhenti sejenak untuk menikmati yg telah ia miliki. Dan juga, ketidakpuasan dengan keadaan sekarang adalah kekuatan untuk mengupayakan perubahan. Harusnya saya jangan cuma mengeluh, tetapi segera melakukan sesuatu yg menyelesaikan ketidakpuasan.
Hidup ini tidak ringan, tetapi cara pandang kita dalam memaknai hidup, itu yang menyebabkan kita bisa memilah dan menghargai kehidupan sehingga membuat hidup menjadi indah. Dan ketika kita merasakan bahwa hidup ini berat, jangan berdo'a agar hidup ini menjadi ringan, tapi berdo'alah agar menjadi orang yang tahan banting.
"Innallaha khalaqa wa qaddaraa", sungguh Allah telah mencipta dan telah mengukur kemampuannya (seseorang). Tidak mungkin akan membentangkan barisan permasalahan di depan hambaNYA kecuali dia (orang itu) mampu menyelesaikannya. Nabi Sulaiman AS dianugerahi kemampuan untuk memahami bahasa hewan, Dia malah berkata : liyabluwani a asykuru am akfuru ; itu adalah utk mengujiku apakah aku berlaku syukur atau berlaku kufur... LAA YUKALLIFULLAHU NAFSAN ILLA WUS'AHA.
Saya sangat menikmati ritme kehidupan, dan selalu berusaha untuk menggali nilai-nilai yang 'tersembunyi' dalam setiap keadaan yang terjadi. Itu semua membuat hati&pikiran jadi tersadar bahwa sebenarnya banyak arti hidup yang belum saya ketahui. Yaa Robb, kuatkan hati ini untuk selalu yakin bahwa janjiMU adalah BENAR.
(11 Desember 2008)