Siapa di dunia ini yang tidak menginginkan kebahagiaan?. Tujuan kita hidup adalah mencapai kebahagiaan. Setiap hari kita bekerja keras untuk meraih sukes dan mencapai kekuasaan. Dan setelah kita meraih semua apa yang kita inginkan, itu merupakan suatu kebahagiaan, isn’t it?.
Trus, apabila kita sudah sukses, kekayaan sudah ditangan, nama baik sudah disandang, kekuasaan sudah diraih, apakah semua itu akan menjamin kita bahagia ???. Well, maunya sih gitu, tapi kayaknya enggak juga ya…
Bila kita sudah memiliki kekayaan yang banyak, berdasar sifat alamiahnya, manusia akan ingin meraih kekayaan lebih banyak lagi dan lagi. Semakin lama kita memikirkan meraih kesuksesan dengan ujung-ujungnya mendapat kekayaan yang berlimpah, apakah akan menjamin kita bahagia?.
Kebahagiaan tidak dapat diraih dengan harta, jabatan, nama besar, dan segala pernak-pernik dunia. Secara manusiawi, apabila kita memiliki semua itu pasti akan bahagia, tetapi kebahagiaan yang kita nikmati hanya sementara. Dan kita akan jatuh dalam kesengsaraan dan siksaaan hidup. Dengan memiliki harta yang banyak, kita akan takut harta kita diambil, akan ditipu, atau dirampok. Apakah perasaan seperti ini yang kita inginkan dengan memiliki harta yang banyak?.
Ketidakbahagiaan juga bukan milik orang yang berhasil saja. Ketika kita tidak memiliki apa-apa dan kita berkeinginan memiliki mimpi untuk berhasil, tetapi mimpi tersebut tidak bisa kita wujudkan, tentu saja kita akan tersiksa dengan mimpi dan keinginan yang terlalu tinggi.
Tapi bagaimana seharusnya kita menikmati kebahagiaan?.
Saat ini saya merasakan hal tersebut, karena saya ikhlas menjalani kehidupan ini. Saya merasa bahagia karena hidup bersama orang-orang yang saya kasihi, saya cintai dan saya sayangi. Suami yang baik, anak-anak yang lucu-lucu, sahabat-sahabat saya, orang tua saya, keluarga, sanak family. Kasih sayang mereka lebih berharga dari suatu ambisi, harta dan pangkat.
So, marilah kita ikhlas menerima semua yang kita miliki. Sukses memang perlu diperjuangkan, tetapi jangan karena ingin sukses, kita mengorbankan kebahagiaan dan larut dalam obsesi. Mari kita capai sukses dan bahagia secara bersama. Dengan menjalankan hidup, dengan menerima semua yang kita miliki. Boleh saja kita membandingkan hidup dengan melihat ke atas. Tetapi jangan lupa kita bandingkan hidup dengan melihat ke bawah.
Kata pepatah arab : “undzur ilaa man fauqohu 'adaban wa undzur ilaa man duunahu maalan". (lihatlah ke atas terhadap orang2 yang lebih bijak dari kita, dan lihatlah kebawah untuk urusan2 materi, orang yang lebih susah dari kita)
"Kesuksesan sejati adalah menerima semua pemberian Tuhan dengan ikhlas."