20 Februari 2008

How art made the world

Riwayat perkembangan teknologi komunikasi antar manusia adalah sama dengan sejarah manusia itu sendiri. Pada masa lampau, manusia lebih banyak menggunakan simbol-simbol visual untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Dari terciptanya sebuah interaksi, manusia dapat menyesuaikan diri dengan manusia lain dan alam sekitarnya, yang nantinya manusia dapat menciptakan dan menggunakan alat (teknologi) yang diperlukan dalam mengatasi lingkungannya.
Teknologi tercipta dan berkembang dikarenakan adanya kebutuhan. Seiring perkembangan zaman, teknologi tidak saja sebagai alat untuk membantu aktivitas kehidupan manusia tetapi lebih dari itu kekuatan teknologi yang digunakan oleh antar manusia dapat mempengaruhi manusia lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu (tujuan politik).
Teknologi,dalam komunikasi politik adalah sebagai sarana atau alat pendukung utama yang digunakan oleh pelaku politik untuk mempengaruhi pihak-pihak lain atau khalayak agar mengikuti suatu tujuan tertentu. Yang akhirnya si pelaku politik dapat mengatur,mempertahankan, memperluas atau juga mengambil alih kekuasaan.
Bentuk teknologi yang digunakan itu sendiri, disesuaikan dengan perkembangannya maing-masing pada masanya. Karena belum ditemukan mesin cetak dan media massa seperti sekarang ini (koran, televisi, radio, internet dll), teknologi komunikasi zaman lampau, lebih menekankan pada teknologi seni visual dalam membentuk atribut jati diri. Bentuk seni visual tersebut adalah patung, relief, grafik, ukiran dan simbol yang dibuat pada dinding bangunan, batu, kayu, pohon dll.
Teknologi seni visual tersebut adalah cara manusia pada waktu itu untuk menyampaikan pesan ke masyarakat agar terpengaruh. Seperti yang dilakukan oleh Raja Persia Darius Agung, dia membuat relief seluruh negaranya (lengkap berisi ciri khas yang dihasilkan negara tersebut) di dinding istana dari pintu masuk menuju ruang pertemuan utama. Dengan harapan, ketika para duta besarnya berkunjung ke istana, mereka akan merasa dihargai atas keberadaaanya di wilayah kerajaan tersebut secara tidak langsung melalui relief-relief. Darius menyampaikan pesan bahwa seluruh negara yang ada di relief ada dibawah kendali kekuasaannya. Darius juga membuat sebuah simbol tentang dirinya, yaitu sebagai pemanah yang mempunyai arti kepemimpinan dan kebijaksanaan. Dua sifat yang dipercaya oleh masyarakat Persia pada waktu itu untuk seorang raja.
Teknologi visual (simbol) yang digunakan Darius adalah cikal bakal alat komunikasi yang nantinya berfungsi untuk menunjukan identitas suatu kelompok atau bangsa (seperti : bendera, lambang negara, lambang organisasi).
Jika Darius Agung menggunakan simbol, maka Alexander The Great mempunyai “breakthrough idea” untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya. Alexander The Great membuat koin bergambar dirinya agar masyarakat mengetahui sedang ada di negara mana dan tahu siapa pemimpin mereka. Koin (mata uang) merupakan alat komunikasi pemersatu bangsa atau negara yang efektif karena di koin terdapat gambar wajah pemimpin/raja yang mana kekuatan ekpresi dari wajah dapat mempengaruhi orang yang melihatnya secara psikologi (emosi) daripada hanya sebuah simbol. Dan dimasa sekarang banyak negara didunia mempunyai mata uang (koin atau kertas) bergambar pemimpin atau ciri khas negara tersebut.
Teknik pengaruh visual pun mampu memanipulasi masyarakat, misalnya ada seorang pelaku politik, untuk mengambil simpati masyarakatnya, dia mengubah penampilan dirinya (tatanan rambut dan gaya berpakaian) yang dirasa memihak kepada masyarakat. Karena penampilan dapat mewakili karakter dan bisa mempengaruhi bagaimana cara pandang orang terhadap kita. Setelah si pelaku politik mendapatkan simpati dan berada di posisi puncak dengan bantuan media (teknologi), maka akan dengan mudah melakukan sesuatu seperti : menggerakkan massa, menyebarkan propaganda dll. (contoh : Adolf Hitler dan Benito Mussolini). Ini mempunyai arti, bahwa media dapat menjadi senjata yang menjatuhkan suatu pemimpin atau kelompok.
Dimasa sekarang, ada Presiden George W. Bush (Presiden Amerika) yang ketika berkampanye benar-benar bergantung pada kehebatan teknologi. Dia menggunakan seluruh elemen media massa baik cetak maupun penyiaran, untuk menyebarkan isu-isu kampanye kepada masyarakat dari perkotaan sampai ke pelosok. Wajahnya ada di televisi, koran, internet, brosur dan suaranya pun jelas terdengar di radio dan televisi. Segala kegiatan yang menggugah simpati diliput media dan dipublikasikan ke masyarakat. Ini menjadi selling point bagi Bush karena dapat mempengaruhi publik untuk memihaknya dan pada waktu hari pemilihan (the big day/Election Day), masyarakat akan memberikan suaranya kepada Bush. Dan terbukti !.
Apa yang dilakukan para pemimpin zaman lampau dan sekarang sebenarnya tidak jauh berbeda. Yang membedakan hanyalah kemajuan teknologinya (alat/media), bagaimana pesan dapat tersebarkan seluas-luasnya dan sampai kepada masyarakat. Isi dan prinsipnya adalah sama yaitu mempengaruhi publik/khalayak untuk mengikuti suatu tujuan tertentu.