Saya baru saja mengalami kejadian yang sangat mengerikan.............
Hari Kamis kemarin, ketika saya mengantar suami ke dokter gigi di daerah Pluit, tiba-tiba di tengah-tengah jalan tol daerah Tebet, saya terserang sesak nafas hebat. Leher saya seperti tercekik, seperti ada yang mengalungkan rantai yang sangat besaaar... Sumpah, saya sesak nafas. Belum pernah saya mengalami kejadian seperti ini sebelumnya. Dan, saya tidak punya riwayat penyakit asma, jantung, paru-paru dan sejenisnya.
Astaghfirullah. Subhanallah. Saat itu, saya rasanya mau mati. Demi Allah. Alhamdulillah, rupanya Allah masih mengizinkan saya untuk hidup, untuk bernafas.
Ketika mengalami sesak nafas, berjuta bayangan menari-nari di benak saya. Ada yang berkelebat menunjukkan dosa-dosa saya, dan ada juga sekelumit yang memperlihatkan kebaikan-kebaikan saya. Dan saya sadar, benar-benar sadar, sangat dekat dengan maut.
Ketika perlahan nafas melambat, berjuta tanya dalam benak saya : "inikah saatnya?", "oh, rasanya begini?", "wah, lha mbok jangan sekarang", "aduh sakiiit", "saya belum siap"... Lalu kemudian gelap.
Kepanikan melanda saya dan suami pada waktu itu. Apalagi kejadian tersebut di dalam mobil yang sedang melaju kencang di tengah jalan tol pada waktu sore hari yang tentu saja dalam keadaan macet. Tengok kanan kiri, tidak ada yang bisa membantu. Kami pun minggir di tepi jalan tol. Pak polisi dan petugas patroli pun tidak banyak membantu. Mereka pasti juga bingung apalagi melihat saya klojotan sambil memegangi leher.
Walhasil, atas bantuan pak polisi, mobil kami berhasil keluar dari jalan tol. Keadaan masih sangat panik dan mencekam. Jalanan pun macet sangat total, tidak bergerak. Begitupun motor. Tiba-tiba, karena saking paniknya, saya mencegat seseorang pengendara motor yang tidak saya kenal. Saya langsung membonceng dan mengatakan bahwa saya dalam keadaan sesak nafas, tolong antar saya ke RS terdekat.
Untuk kesekian kalinya saya kesenggol maut. Bayangkan saja, dalam keadaan sesak nafas akut, rawan bagi saya untuk pingsan, dan memang saya sangat menahan keadaan itu. Karena saya sadar, kalau terjadi, saya pasti akan terjatuh dari motor. Kemudian, kalau saya terjatuh, badan saya pasti akan tertabrak dan terlindas kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang di jalanan, dan akhirnya saya akan menjadi "mayat tak dikenal" karena saya tidak membawa identitas apapun. Astaghfirullah... dan kemudian saya pingsan beneran setelah sampai di UGD Medistra...
Kisah diatas betul-betul saya alami dan sampai menimbulkan trauma yang sangat besar. Hingga saat ini, saya trauma naik mobil di jalan tol dan saya sangat ketakutan melihat kemacetan.
Kalau seandainya Allah benar-benar mencabut nyawa saya pada saat itu...
Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan untuk lebih mengingatNYA, untuk lebih banyak berbuat baik, menjaga sholat, berbuat amal kebajikan, selalu berdzikir, mengurangi maksiat dan sebagainya.......